Batrisyia bersantai di pondok buatan abahnya berdekatan dengan sawah padi. Petang itu sungguh damai, angin menyapa lembut bagaikan membawa kebahagian. Subhanallah sugguh tenang!
Pandangannya pergi jauh merentas kehijauan sawah yang terbentang luas, bagai mengimbau memori semalam.
"Along...! Along...!"
Lamunan Batrisyia tersentak dengan panggilan abahnya, En.Fadzly. Pada Batrisyia, lelaki yang sering mengaku dirinya biasa-biasa itu punya hati yang luar biasa.
"Ye abah."
"Jauh memandang, berangan ye long? "Usik abahnya yang sememangnya rapat dengan anak-anak.
"Haish! Abah ni. Tak ada lah, along suka tengok pemandangan macam ni. Tenang! Maha Suci Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta. Subhanallah... tiada tandingan."
Abah senyum mendengarnya. Senyum penuh syukur anaknya mampu memandang alam bukan sekadar alam, tetapi melihat juga besarnya kuasa yang menciptakan alam.